Mar 24, 2011

The Taming of the Shrew - review

haiii~ aoi desu ^^ hari ini aoi akan sedikit meng-review dari buku yang aoi baca

Taming of the Shrew - William Shakespears

Nama William Shakespears bukan nama yang asing lagi jika sudah sering mendengar judul karyanya seperti Romeo n Juliet , Hamlet, Machbeth, Julius Caesar, dan masih banyak lagi ^^ 

aoi membahas ini karena sebelumnya dalam pencarian soal Studio Life (post yang sebelum-sebelumnya) ada stage tentang The Taming of the Shrew ^^ dan akhirnya aoi pun berniat untuk membacanya...

lalu ceritanya...

seperti ciri khas dari Shakespear, bertemakan kerajaan inggris (kalau aoi tidak salah) karena membawa nama Verona dan... err.. aoi lupa2 ingat...
namun...
ada sebuah keluarga yang terdiri dari ayah- dan kedua putrinya... ibunya? sebenarnya ada (dalam film dan keterangan) namun dalam buku tidak ada..

ok...
keluarga Batista (ayah) mempunyai dua orang anak perempuan, Katerina dan Bianca
kedua anaknya mempunyai sifat yang berbeda

Bianca, anak kedua.. lebih sopan , pintar dalam musik dan... ya termasuk sebagai seorang putri yang sempurna
namun
kakaknya, Katerina mempunyai sifat yang kasar bahkan mendapat sebuah julukan 'Shrew' (yang aoi tangkap, sebagai seorang perempuan yang kasar) . Menurut aoi, sikap Kate yang kasar adalah hal yang wajar. Kenapa? perhatian ayahnya lebih banyak ke Bianca dibandingkan dengannya. Mungkin inilah salah satu cara untuk memberikan suatu gambaran kekesalannya. 

menjelang dewasa, sudah waktunya bagi seorang putri untuk menentukan pilihan pasangannya... Bianca tentu saja sudah banyak pria yang mengincarnya. tetapi ayahnya berkata lain. Bianca akan menikah setelah kakaknya, Kate. 

tentu saja ini menjadi hal yang mustahil dengan sikapnya yang seperti itu....

Petrucio (sepertinya seorang bajak laut) yang suka dengan uang dan lebih kasar, merasa kalau dia bisa menangani seorang Kate. 
sifatnya yang super cuek dan... memang lebih kasar tahu bagaimana menanganinya. tanpa kenal terlebih dahulu, entah bagaimana Petrucio meminta izin dari ayah Kate untuk menikahinya. sang ayah tentu saja setuju..

dipertemuan pertama tentu saja Kate menolak dan memberikan banyak kata-kata kasar. Namun bagi seorang Petrucio yang lebih cuek, dengan mudah membalas seluruh perkataan Kate. Pada hari itu juga akhirnya Kate menyetujui menikah dengan Petrucio. 

Pada hari minggunya, Kate dan Petrucio menikah. Kate ketika berjalan menuju ketengah tamu, dia melihat kalau Petrucio memberikan sebuah kotak uang kepada orang kepercayaannya itu. entah untuk apa (aoi kurang mengerti karena bahasanya yang terlalu berat ToT ) namun Kate merasa kalau sepertinya ada yang tidak benar. 

(mungkin) Kate ingin mengakhiri pernikahannya. Namun acara sudah dimulai dan dia sudah resmi menjadi istri seorang Petrucio. disaat Petrucio kembali, Kate sempat menolak dan ingin tetap tinggal dirumahnya. Petrucio yang tidak kehabisan akal, membalas semua perkataan Kate dan membawanya pergi (bagi aoi, caranya benar-benar kasar) 

dalam perjalananpun Kate dibiarkan untuk melakukan segalanya sendiri. 
sedikit dari aoi kalau melihat dari sudut pandang Kate, sebenarnya dia ini kasihan. Tidak bisa apa-apa, sepertinya tidak pernah melakukan apa-apa sehingga dia sendiri bingung harus bagaimana. Sikap kasarnyapun sebenarnya aoi rasa bukan kemauannya. Tapi dari rasa irinya kepada adik perempuannya sendiri, Bianca. Sikap yang wajar walau semakin lama semakin keterlaluan...

ditempat tinggal Petrucio, ternyata dia bersama dengan bawahannya sudah merencanakan sesuatu. Cara yang digunakan untuk menjinakan seorang Katerina. bahkan perlakuannya itu sendiri sudah menjadi suatu legenda (rumor) yang tersebar kemana-mana. 

disana Kate menjalankan tugasnya sebagai istri namun harus terlepas dari kehidupan lamanya. tidak diberi makan daging (??) melayani Petrucio dan dibiarkan melakukan segalanya sendirian. Petrucio melakukan ini atas nama cintanya. memang dari seluruh pria yang datang, hanya Petrucio yang selalu membanggakan dan memuji Katerina. 

Tidak bagi Kate. dia sudah merasa muak dan kesal... rasa lelahnya mulai mencapai batas hingga akhirnya... dia-pun perlahan berubah. Mungkin inilah yang dimaksud dengan Petrucio. Cara yang kasar untuk menjinakan seseorang yang kasar. Alhasil, Kate menurut dan mulai mengganti bahasa kasarnya, walaupun berubah menjadi menggunakan kata-kata yang sering dipakai oleh Petrucio. 

disisi lain, keluarga Batista sibuk dengan acara pernikahan Bianca. ternyata banyak tipu-menipu antara satu sama lain. ada yang dikarenakan tidak mau sampai menikah dengan Katerina. Ada juga dikarenakan untuk mempermudah hubungannya dengan Bianca yang dilarang bertemu dengan pria diluar. 

banyak masalah didalam keluarga Baptista. Tetapi pada akhir pucaknya, setelah seluruh maslaah terpecahkan, akhirnya Biancapun menikah. Petrucio dan Katerine sebagai saudara datang menghampiri dan dari scene ini terlihat seluruh pria bahkan ayahnya sendiri kagum dan terkejut dengan sikap Katerine. 

dari perubahan sikapnya yang menurut
penggunaan bahasa
lebih tahu sopan santun
dan masih banyak lagi

diakhr cerita akhirnya ayahnyapun menyadari kalau ini bukanlah suatu kutukan namun hanya caranya saja yang belum pas. Hanya Petrucio (yang sebenarnya lebih kasar) yang bisa mengambil hati dan mengubah sikap Katerina. 

inti yang aoi dapat sih seperti itu... namun masih ada beberapa pertanyaan dan beberapa hal yang aoi tidak mengerti...
seperti...
jadi Bianca tu sebenarnya menikah dengan siapa?
kenapa Kate mau saja menikah dengan Petrucio...? apakah karena memang sudah terlikat oleh pernikahan ataukah ada hal lainnya?
kenapa ayahnya bisa dengan mudah menyerahkan putrinya? memang sih ayahnya sudah giveup..tapi, tetap saja rasanya aneh....

dan

masih banyak lagi teka-teki yang dimainkan dalam cerita ini...

cerita yang bagus namun ada beberapa bahasa yang aoi tidak mengerti ToT bahasanya terlalu berat buat aoi, tacha~ nyuuuuu~ memang benar-benar degh.

ok..sekian dulu cerita dari aoi ^^ jika sudah membaca yang lain, akan segera aoi post ^^b 

jya ne~

No comments: