Mar 9, 2011

kuroshitsuji Musical 2_Full Review (indo)

yap ^^ maaf sebelumnya. kali ini aoi meng-review ulang mengenai Kuroshitsuji Musical 2. maaf kalau pakai bahasa indonesia.. hahaha... kalau pake bahasa lain, aoi masih kurang bisa ToT

sebelumnya aoi membahas secara singkat, namun sekarang Aoi mencoba membuatnya berdasarkan secara keseluruhan cerita ^^ ya...

pertama: aoi tidak mendapatkan cerita berdasarkan kemampuan aoi sendiri.. karena keterbatasan.. jadi review ini berdasarkan review dari yang pertama dan kedua (dalam bahasa inggris) lalu digabungkan dengan info yang aoi mengerti ^^

ini-lah pamfletnya ^^ (klik buat link nya ^^)

untuk yang belum tahu, aoi akan menjelaskan secara singkat ^^ cerita musical ini berdasarkan dari karya manga Kuroshitsuji oleh Yana Toboso. seorang black (devil) butler yang membuat sebuah kontrak dengan seorang anak bernama Ciel. seperti apa ceritanya, lebih baik nonton atau baca sendiri. ^^ kalau tidak, bisa panjang sekali... ^^

di musical ini merupakan cerita sampingan yang beberapa tokoh diantaranya tidak akan muncul didalam manga ataupun anime.

tokoh secara keseluruhan:

- Sebastian Michaelis

- Ciel Phanthomhive

- Tanaka (hanya namanya saja. seperti apakah dia? hahaha.. lihat di anime dan manganya ^^)

- Meyrin

- Bardoy

- Finnian

- William T Spears

- Grell Sutcliffe

- Undertaker

- Fred Abbarline

- Viscount Druitt


tokoh tambahan:

- Hanks

- Eric Slingby

- Alan Humphries

- Ronald knox


hmm... sebelumnya sih aoi memang pernah membuat fanfiction dengan POV nya Alan..namun saat itu masih bingung dan ya.. begitulah... jadi memang masih agak kacau ^^

sekarang dari pada panjang-panjang, kita mulai buka tirainya (???!)


--start the story---


Seperti musical pada umumnya, pertunjukan musical ini diawali dengan beberapa aturan mengenai pertunjukan. Seperti mematikan handphone, kamera ataupun keterangan lainnya (aoi sendiri kurang mengerti… tapi biasanya seputar larangan-larangan yang bisa mengganggu pertunjukan) yang dibacakan oleh Willian T Spears.

Sebuah benda terkurung dengan kain hitam besar (karena gelap dan kain yang digunakan sepertinya juga hitam) akan terdengar suara orang yang saling berbicara. Cerita diawal ini berdasarkan cerita anime yang dimana Ciel bertemu dengan Sebastian. Perjanjian antara Ciel dan Sebastian, terjadi setelah Sebastian menolong Ciel. Ciel sendiri diawali dengan berada didalam kurungan dan mengucapkan kata sesuai yang ada pada anime/manga. Sebastian akan muncul di lantai 3 (stage) menggunakan kain menyanyikan lagu (lagu pertama), membunuh manusia yang mendekatinya

Setelah lagu selesai, mereka akan saling mengucapkan kata mengenai perjanjian mereka. Sebastian melepaskan sarung tangannya dan menunjukan symbol perjanjian mereka yang terdapat dibelakang stage.

Berikutnya akan diawali dengan keseharian di mansion Phanthomhive. Keseharian yang tidak asing untuk dilihat ^^ Sebastian membantu Ciel yang duduk diatas tempat tidurnya untuk memakai pakaiannya. Setelah itu, seperti biasa Sebastian menawarkan sarapan, atau ya… semacamnya… Cielpun memilih untuk membaca Koran dan terfokus pada masalah pembunuhan misterius.

Ketenanganpun diganggu oleh ketiga pelayannya yang memasuki kamar Ciel. Bard sang koki membawa Bazooka (??) untuk mengusir tikus (???!!) akhirnya Sebastianpun menghentikan kehebohan ini dan memarahi mereka untuk segera kembali bekerja. Sebelum keluar, Mey Rin memberikan sebuah surat kepada Sebastian yang dikirim dari Queen mengenai kasus tersebut.

Berikutnya kita akan dibawa melihat keseharian para Shinigami. Disini akan muncul ke 4 top level dari Shinigami dengan death scythe –nya, William, Ronald, Eric dan Alan. Para pekerja lainnya terlihat sibuk memberikan lembar kerja dan mengambil masing-masing death scythe-nya.

Will yang masih sibuk dengan mengatur dan melihat pekerjaan masing-masing, Ronald yang mengajak Alan untuk ke goukon (aoi gak yakin tulisannya.. namun artinya seperti kencan githu) yang langsung dibalas Eric kalau dia memang sudah lebih berpengalaman. Ronald yang tidak percaya, mulai menunjukan sisi anak-anaknya (???) . Keseriusan pun kembali ketika Alan menunjukan hasil kerjanya dan Willpun memintanya untuk menyelesaikan bagian itu, pekerjaan Grell. Tiba-tiba Grell muncul dan mencoba untuk mencari perhatian. Namun… dicuekin -____-‘ (grell… kamu ini… gak bosan-bosannya ya…)

Lagu keduapun dinyanyikan oleh mereka, para Shinigami. William yang meng-lead mereka menyanyikan lagu ‘Shinigami haken kyoukai desu / shinigami dispatch department’ . lyric yang dinyanyikan juga merupakan aturan dan kebiasaan dari para Shinigami. Seperti harus memakai kaca mata, harus melihat (memperhatikan) death scythe mereka, dan beberapa aturan lainnya (gomeeen… aoi lupa…)

Setelah lagu selesai, William mengirim Alan untuk menangani kasus Grell yang belum terselesaikan. Namun tiba-tiba saja Eric menawarkan diri untuk membatu Alan. William menerimanya, tapi tidak dengan Alan. Sayangnya protes Alan tidak diterima oleh William bahkan ditambahkan komentar oleh Grell mengenai ‘sesuatu’ pada dirinya. William yang sudah merasa melenceng, langsung memarahi Grell dan dengan segera Grell…chao… (ya ampun Grell… kamu ini…!).

Setelah semuanya pergi, Ronald pun menanyakan hubungan antara Eric dan Alan. Yang aoi mengerti,ada sesuatu pada diri Alan dan Eric pun yang lebih mengerti dirinya. Namun aoi juga mendapatkan tambahan kalau disaat Alan pertama kali menjadi Shinigami, Eric lah orang yang pertama mengajarnya. Jadi sudah sewajarnya dia khawatir. Ronaldpun mengerti kalau ada ‘sesuatu’ yang dimaksudkan kepada… (disini memang sengaja masih menggantung… )

#sekedar tambahan, untuk posisi ke 5 para shinigami

- 1: William T Spears, Grell Slutcliff, Eric Slingby

- 2: Alan Humphries

- 3: Ronald Knox

Ini yang aoi ngerti louh ya.. namun kenapa Alan memanggil Eric dengan sebutan Eric-san, sedangkan William dan Grell dipanggil dengan sebutan –senpai? Gampangnya, karena kedekatan mereka ^^ … knp??? Yak… mari kita lanjutkan ^^

Kali ini dibawa pada suasana di London (ingin degh… *dtabok) yang dimana masih penuh dengan lalu lalang. Ada seorang reporter bernama Hanks Sharp yang ingin berbicara dengan Abberline (polisi). Namun karena Abberline tidak mendengar, akhirnya Hanks mendekatinya dan berkenalan dengannya. Seperti biasa, aka nada sedikit lelucon diantara mereka. Seperti dari kuromyu 1, Abberline di plesetkan menjadi ‘Underline’ dan seperti biasa juga ada bagian lucu diantara mereka. Kedekatan mereka terlihat saat Hanks memanggilnya dengan ‘ago no line sharp ‘ yang merupakan joke diantara mereka.

Tidak lama kemudian Ciel datang dan berkali-kali memanggil Abberline. Setelah medekati mereka, akhirnya Abberline yang tersadar, pertama ingin memperkenalkannya pada Hanks. Sesuai dengan profesinya, Hanks langsung membacakan data diri Ciel. Namun ada kesalahan dan langsung diperbaiki oleh Sebastian. Hmm… mengenai .. blueberry?? Entahlah.. yang pasti langsung dicatat oleh Hanks. Mereka (hanks dan abberline) yang sibuk sendiri, akhirnya Ciel meninggalkan mereka. Dipenutup bagian ini, Hanks dan Abberline yang sudah saling menerima, berdiri dengan posisi pesawat dan tertawa bersama. (benar-benar aneh…)

Untuk mendapatkan informasi (seperti biasa…) Ciel dan Sebastian mencari Undertaker untuk mendapatkan informasi. Ya, inilah yang dimunculkan ^^ Sebastian memulai lelucon (??) dia berdiri dengan pose dan berteriak ‘Abberline Sharp’ –ago no line sharp- (ya, walau memang chin-nya Sebastian tu sharp…Cuma…) setelah itu petinya undertakerpun kebuka. Kali ini peti di undertaker banyak bertebaran dan Cielpun menanyakannya. Seperti biasa Undertaker akan memberikan informasi jika ditukar dengan sebuah joke. Kasian Sebastian… mencoba untuk melucu, namun tidak ada reaksi dari Undertaker… karena yang dia inginkan ‘ai’ –love- Ciel yang tidak mengerti itu langsung memerintah Sebastian. Sebastian langsung meminta musik untuk mulai dan ya.. seperti itulah ^^ setelah lagu selesai, sepertinya itu menggambarkan Undertaker merasa tersentuh , walau Ciel sendiri merasa aneh dan Undertaker akhirnya memberikan informasi kepada mereka. Undertaker mengingatkan kalau dibalik pembunuhan ini bukan manusia yang melakukannya.

Setelah mendapatkan informasi, Ciel memerintahkan Sebastian untuk mencari pembunuh itu. Lagupun dimulai (kyaaa…lagu berjudul Black and White ini menjadi salah satu lagu fav aoi~ nyuuu~ *dtabok_lanjut). Setelah lagu selesai (namun di cut) ketika Ciel dan Sebastian sedang melanjutkan perjalanan muncul Eric dan Alan dengan death scythe mereka. Eric disini yang memanggil Sebastian pertama dan ada sedikit percakapan antara mereka. Karena aoi kurang begitu mengerti, inti dari percakapannya yang didapat sepertinya Sebastian menyinggung masalah pekerjaan Shinigami. Eric membalas namun seperti biasa kata-kata Sebastian yang tajam. Alan yang tidak terima (Alan, kamu itu kecil-kecil emosian ya…?*dibunuh) langsung menyerang Sebastian. Eric sudah memperingatkan Alan untuk tidak meladeninya namun tidak didengarkan. Ditengah penyerangan, Alan terjatuh karena penyakit yang menyerangnya. Eric langsung mendekatinya dan Grellpun mucul. Grell menjelaskan penyakit yang diderita oleh Alan, ‘Shin no toge’ –thorn of death- (aoi tidak tahu sampai sekarang apa di indo-in nya…) .

Didalam penjelasannya, sepertinya Alan dan Eric merasa kesal namun Grell adalah senior (disini memang Alan tidak mau ada yang mempermasalahkan penyakitnya dan Eric mengerti itu). Mendengar itu, Sebastian menjelaskan bahwa mereka akan kembali ke Phantomhive dan.. mengajak mereka. Grell sempat terkejut dengan keputusan yang diambil Sebastian. Begitu juga dengan Ciel, tetapi Ciel sepertinya mengerti akan ada sesuatu yang dikerjakan Sebastian dan akhirnya mengizinkan (walau terlihat judes seperti biasa…). Alan dan Eric akhrnya jalan berdua dan lagupun dimulai. Shin no Toge. (Dari liriknya, menjelaskan mengenai penyakit tersebut.) Sepertinya ini cerita awal dari penyakit itu sendiri. Didalam perjalan menuju Phanthomhive, ada seorang ballerina muncul mengitari Alan, sepertinya itulah ‘penyakit’ itu… namun… lagi-lagi aoi tidak dapat ide… -_____-‘ walau sudah berkali-kali membaca lirik lagunya.

Setelah lagu selesai, stage dimulai di sebuah kamar. Alan yang berbaring ditempat tidur bersama Eric yang sedang membaca buku disebelahnya. Alan bangun dengan mengeluh. Eric langsung menanyakan ‘apakah dia baik-baik saja’ dan menawarkan beberapa hal. Namun… Alan menolak bahkan berbalik menjadi emosi (aduh Alan.. kamu benar-benar emosian ya..untung Eric sabar… *dgeret). Disini Alan terlihat frustasi sedikit menceritakan ketakutannya mengenai kesepiannya. Walau pekerjaannya sebagai seorang shinigami, dia sendiri akan merasakan apa itu kematian. ‘…itai..kurushi…setsunai…’ sama-sama berartikan rasa sakit (dalam indo begitu, namun kalau dalam pengertiannya, rasa sakit yang berbeda).Eric mencoba menenangkan Alan, namun tetap saja Alan masih jatuh dalam ketakutannya dan..lagupun dimulai.

aoi tidak bisa bilang kesedihan karena lebih terlihat rasa takut dari pada kesedihannya itu sendiri… karena… ya, aoi melihatnya dari liriknya sih.

‘tatta hitori umareochite…mata hitori de shindeku…’ I was born alone in this world… and alone I will die…

Percakapan antara Alan dan Eric-pun demikian. Alan mencoba untuk tegar dikesepiannya itu. Eric yang ikut merasakan, ikut menyemangatinya. Di scene ini lebih kepada scene sharing antara Eric dan Alan. ^^ bisa terlihat bagaimana kedekatan mereka dan Alan dengan bebasnya menceritakan apa yang dia rasakan. (sebenarnya Eric hampir keceplosan dengan apa yang dia kerjakan *kalian mengerti setelah menonton berikutnya ^^* namun dengan cepat dia tutupi ^^)

Disisi lain, Grell muncul menggunakan pakaian perempuan dan mengikat (??) dirinya sendiri. Grell yang merasa senang mencoba untuk ke tempat Sebastian. Lagupun dimulai… err.. lagu nya rada gimana ya? Namun jangan berfikiran aneh dulu! ^^ R-shitei demo – is R rated. Soo….? ^^

Ketika lagu selesai, Grell bertabrakan dengan Sebastian dan Grellpun terjatuh (??). Sebastian menunjukan dimana guestroomnya (itu.. ruang tamu atau toilet?) dan Grellpun mengikuti (??) ya.. sebagai lelucon tentunya. Grell meminta Sebastian untuk menunggu dan mengucapkan apa yang ada dipikirannya dan berakhir kalau dia malu pada perkataannya sendiri (ya ampun Grell…). Sebastian menggoda Grell dan Grellpun mendorong Sebastian (aoi tidak bisa menjelaskan detail karena..rada-rada… err…) Grell menjelaskan kalau dia belum shaved/waxed (err… ya.. coba pikirkan sendiri) namun Sebastian sepertinya tidak memperdulikannya. Sebastian menggiring (??) Grell dengan menarik tali yang melingkari tubuh Grell dan seperti biasa.. Grell selalu dibully… (kurasa aoi mengerti sekarang… sepertinya yang memang kacau tu Sebastian kah? *dilempar pisau)

Pagipun dimulai dengan ketiga pelayan yang antusias merapikan meja. Menyambut tamu mereka dan pemilik Phanthomhive dengan rasa senang yang… ya… ditengah Eric mengobrol dengan ketiga pelayan mengenai pembunuhan itu, Sebastian menyalip pembicaraan. Eric sempat mengelak namun Sebastian langsung to the point menjelaskan beberapa alasan dan salah satunya berasal dari Grell.

Grell langsung muncul dengan gaya yang ya… sepertinya baru saja menikmati jam malamnya ^^’ Grell bukannya membantu malah menceritakan kejadian malamnya itu dan saat mau mendekati Sebastian, langsung dibekap (kasian kau Grell…) penjelasanpun dimulai mengenai bau dari seorang Shinigami berbeda.. Grell membantu asal dari bau tersebut. Eric yang sepertinya sudah terpojok, langsung menyerang Sebastian. Grell bukannya menghentikan, ingin ikutan, malah berakhir death scythe-nya diambil alih oleh Sebastian. Disaat penyakit Alan kambuh, dan perhatian Eric padanya, Sebastian langsung menyerang dan terlihat cinematic record dibelakangnya. Cinematic yang harusnya bisa dilihat hanya oleh Shinigami bisa dilihat oleh Sebastian. Mungkin karena dia menyentuh death scythe nya. Terlihat bahwa benar Eric yang menjadi pelaku beberapa kasus.

Eric sebenarnya tidak ingin ketahuan oleh Alan. Ketika Alan menanyakan alasannya, Eric langsung lari meninggalkan mereka. Tentu saja Alan mengejar. Cielpun memerintahkan Sebastian untuk mengejarnya. Tentu saja Grell tidak mau ketinggalan dan langsung mengejar mereka dan yang tersisa hanyalah ketiga pelayan. Apa yang mereka lakukan? Sebelum Sebastian pergi, dia berpesan kalau semuanya terserah mereka bertiga… dalam arti? Ya… sarapan yang sudah disipakan oleh Sebastian bebas di’apakan’ oleh mereka. Tentu saja mereka senang sekali ^^

Kembali lagi ke kota London. Terlihat Abberline yang sibuk mencari informasi bersama Hanks. Alan sediri sibuk mencari Eric. Disini akan ada seseorang yang menggunakan jubah coklat (??) yang merupakan seorang Viscount Druitt. Memang sedikit berbeda dengan dari Animenya. Seperti biasa, kejahatan Druitt secara kebetulan dilihat oleh Eric setelah mendengar teriakan seorang perempuan yang entah dimana. Cielpun yang mendengar itu segera memerintahkan Sebastian untuk mencari tahu. Sebastian tidak langsung bergerak karena teringat mengenai pesan yang diberikan oleh Undertaker mengenai pembunuhan tersebut. Ya, memang ciri khas Sebastian, bergerak setelah mendapatkan informasi yang pasti. ^^ (sugee na…)

Memasuki scene Viscount, diawali olehnya dengan mengucapkan dengan bahasa prancis (??). Ha~aah, aoi tidak mengerti. Druitt yang tergila-gila dengan wanita (??) meminta mereka untuk menyuarakan seperti burung kecil. ‘chun-chun…’ Ya… konyol sih.. tetapi itulah Druitt.

Beauty is a cruel thing; it's not equally given to everyone. Therefore, those who are born beautiful must share their beauty. (aoi masukan link karena memang aoi tidak mengerti)

Kurang lebih itulah yang dikatakan oleh Druitt. Setelah meminta mereka untuk terus menyuarakan suara burung, lagu Druittpun dimulai. Kegilaan Druitt yang diikuti oleh Eric, akhirnya Ericpun muncul. Kedua perempuan itu meminta tolong namun… akhirnya mati dibunuh oleh Eric (setelah Eric selesai menyanyikan lagunya). Druitt yang melihat Eric seperti melihat seseorang yang ahli ataupun ya… dengan tatapan yang sulit untuk dikatakan. (like see a god, huh?)

Eric hanya diam saja. Tepat ketika dia diam (aoi rasa karena masih bergumul dengan keraguannya) Alan datang. Dia melihat dengan mata kepala sendiri kalau Eric menjadi biang masalah ini. Belum sempat Eric menjelaskan, Alan yang merasa janjinya dihianati segera menyerang Eric (Alan…aoi rasa kamu benar-benar harus minum obat anti emosi ya? *dgorok). Alan menyerang, Eric menahan. Penyakit Alan kembali menyerangnya dan hanya dengan dorongan pelan, Alanpun terjatuh. Eric kembali mengangkat masalah penyakit itu dan kali ini membiarkan Alan terjatuh. Tidak menolongnya seperti yang biasa dia lakukan. Druitt kagum dengan Eric dan akhirnya ketika Eric meninggalkan Alan, Druittpun mengikutinya. Sebastian muncul dibelakang Alan menanyakan penawaran pengejarannya, namun.. (aoi tidak bisa lanjutkan karena layarpun berubah ^^ alasan tidak mengejar? Sudah pasti kan?)

William dan Ronald muncul membicarakan masalah yang sedang terjadi. Mengenai laporan Alan yang tidak kunjung datang dan Ronaldpun menambahkan, ‘apakah lambat gara-gara Grell?’. William dengan kakunya menanggapi kalau seorang Shinigami harus tepat waktu (ya… kalau lupa, kita balik ke lagu awal ^^). William mulai membicarakan mengenai list korban yang terlihat aneh. Ronald masih (mungkin karena masih baru) tidak sadar, segera melihat list dan baru menyadari adanya keanehan. Jumlah korban pada suatu pesta.

Pindah pada kediaman Phantomhive. Cielpun mendapatkan surat lainnya. Sebuah surat undangan pesta di Druitt’s opera. Ciel yang sepertinya tidak tertarik langsung membuang surat itu begitu saja (kasian sekali kau, surat…*dtabok). Ketiga pembantu lainnya bersama dengan Grell masih penasaran dengan opera yang dimaksud, terlebih Finny yang antusias. Sayangnya Finny tidak bisa membaca dan akhrinya diambil alih oleh Bard. …dan Grell masih kesana kemari mencoba melihat namun… gagal… Bard membacakan isi dari surat itu kalau adanya sebuah pesta dansa. Namun aturannya adalah hanya wanita dan anak-anak, laki-laki boleh datang asalkan datang bersama dengan pasangannya (perempuan). Grell yang antusias sedangkan Ciel kesal dengan kata anak-anak. Alan sendiri pun mendengar dan mulai mencurigai dari undangan tersebut namun… (^^ akan aoi jelaskan nanti ^^)

Druiit bersama dengan Eric menceritakan kembali mengenai rencana yang sudah dia buat, mengenai tempat, lokasi dan keadaan yang akan terjadi. Kembali ke Ronald dan William. Merekapun juga mulai membicarakan mengenai pesta tersebut dan berkonsen pada tempat yang dimaksud. Hans dan Abberline yang mendapatkan surat itu terlihat antusias. Kembali ke Phanthomhive, Alan pun menjelaskan mengenai ide yang dimaksud dan yakin kalau Eric akan berada disana. Akhirnya Ciel memutuskan untuk semuanya pergi kesana.

Cristal Palace (semua membacanya ‘kurisutaru paresu’ terkecuali hans dan Abberline membacanya ‘kurisutaru kareshi’ –artinya: boyfriend- errr… -_____- ‘ ) lagupun dinyanyikan oleh semuanya.

Break 20 menit (menurut info yang didapat)

Setelah semuanya siap dimulai, kita akan mendengar suara yang tidak asing. Jika melihat animenya, maka akan teringat pada corset scene. Ketika lampu dinyalakan, maka akan terlihat Grell yang sudah siap dengan bajunya, Sebastian yang masih membantu Ciel memakai gaunnya dan ketiga pembantunya kagum (??) dengan Ciel. Grell langsung mengkritik pakaian yang dipakai oleh Ciel dan dirinya. Meloncat dari atas tangga (??? Entah apa namanya) lalu bejalan kesana-kemari. Selain seru para penonton, Bard sendiri juga terlihat kagum. Dengan berani dia bertanya (meminta izin) kepada Ciel untuk menyentuh kepalanya dan tentu saja di tolak mentah-mentah. Memang anak-anak, Ciel pun mengeluh. Sebastian yang tahu, langsung mengangkat pertanyaan, ‘apa anda anak-anak?’ tentu saja membuat Ciel tidak bisa mengelak. Sebastian membalas dengan tersenyum…licik…

Sebastian membicarakan rencana yang dibuat olehnya. Ciel akan berpasangan dengan Sebastian , sedangkan Grell akan berpasangan dengan Alan. Ketika Grell akan memprotes, Alan muncul dengan gaunnya. Tambah membuat histeris penonton (kyaaa~ aoi jugaa~ *dbekep). Semua pada heran termasuk Grell. Alan menjelaskan kalau dengan penampilan seperti ini akan memudahkan dia untuk menemui Eric. Alasan Alan yang logika diterima oleh Sebastian. Akhirnya keputusan pun dibuat. Grell sempat marah karena Sebastian memuji penampilan Alan yang lebih menarik. Ciel sendiri sepertinya menyadari kalau sebenarnya dia tidak perlu berubah seperti ini namun.. ya, mau bagaimana lagi bukan? (Ciel.. sadarkah kamu dikerjain sama Sebastian??) akhirnya Sebastian mengumumkan kalau ketiga pelayan itu boleh ikut. Ya! Tentu saja mereka antusias dan mereka langsung mencari Tanaka-san untuk masalah costum yang akan mereka pakai nanti ^^

Druitt dan Eric kembali membicarakan mengenai pesta tersebut. Druitt membayangkan ‘hana’ (bunga) sebagai sesosok perempuan sedangkan ‘hana’ pada bunga yang bernama bunga ‘Erica’. Bunga yang pernah dia dengar ketika Alan baru pertama kali menjalankan misinya. Eric langsung bergumam mengenai suasana ketika mereka berada disebuah taman bunga berwarna ungu bernama ‘Erica’ , disanalah dia mendapatkan penjelasan mengenai arti bunga ‘erica’ itu… loneliness…

Druitt yang melihat Eric jatuh dalam pembicarannya sendiri, langsung memanggilnya berkali-kali. Druitt kembali menambahkan kalau undangannya itu sudah tersebar luas bahkan ke kalangan atas. Eric langsung terkejut karena tanpa disadari , sama saja mengundang keluarga Phanthomhive. Druitt sepertinya tidak sadar namun.. Eric tetap tenang saja dan membiarkan acara itu terus berlangsung.

Sebelum acara dimulai, akan terlihat banyak yang berlalu lalang (sepertinya tamu) Abbarline muncul dengan pakaian dressnya dan akan nantinya disusul oleh Hanks. Untuk kali ini sebenarnya lebih kepada lelucon dan disetiap pertunjukannya akan berbeda.

Tidak lama kemudian rombongan Cielpun datang. Ketiga pelayan itu terlihat antusias. Grell langsung saja kesal karena banyak perempuan yang datang. Alan terlihat bingung dan tidak sabar untuk mencari dan bertemu Eric. Ciel sendiri tidak lupa mengingatkan kalau mereka harus tetap mencari dan menjalankan tugas mereka masing-masing, yang dibantu oleh penjelasan Sebastian tentunya. Akhirnya bellpun berbunyi. Posisi mereka dibagi 2 kelompok. Grell bersama dengan Alan, sedangkan Sebastian-Ciel dengan ketiga pelayan itu. (ne, Sebastian.. apakah kamu lupa kacamatamu? Kenapa aoi bertanya begini? Coba degh liat di anime n pas di bagian berikutnya ^^)

Druitt yang berada diatas panggung langsung menyambut para tamunya dan mempersilahkan acara untuk dimulai. Ketiga pelayan itu kembali antusias melihat seorang penyanyi (dekornya dimaksudkan seperti sebuah music box dengan sebuah boneka ditengahnya) diatas panggung. Ciel sendiri sepertinya yang tidak tertarik, hanya kembali mengucapkan kata-kata bosannya (ciel merasa ini hanyalah mainan anak-anak… ya, secara tidak langsung)

Ketika lagu dimulai, ketiga pelayan Ciel terlihat menikmatinya. Grell pun demikian. Terkecuali Alan yang sibuk kesana-kemari mencari Eric. Ditengah-tengah lagu, tiba-tiba saja ‘boneka’ itu berhenti. Sepertinya orang yang ditengah dari tadi berputar adalah kunci putarnya. Sebanyak 3 kali diputar, ‘boneka’ itu kembali bergerak.

Ditengah lagu ke2 akhirnya Alan menemukan Eric. Tentu saja Eric tidak menyadari karena ramainya suasana pesta. Sebastian yang ikut menyadari, akhirnya dia meminta bantuan ketiga pelayannya untuk menjaga Ciel. Abberline dan Hankspun menyadari kalau ada rombongan Phanthomhive yang dengan kata lain merekapun mencurigai kasus yang sama. Alan terus berputar-putar mencari Eric yang diikuti Sebastian – Grell (mengekori Sebastian) dibelakangnya. Setelah beberapa lama, ‘boneka’ itu kembali berhenti dan ketika diputar ternyata meledak! Ya, itu menjadi tanda lainnya bagi Druitt dan Eric.

Druittpun mulai menjelaskan maksud dan Sebastianpun menyadarinya. Alanpun akhirnya bertemu dengan Eric dan langsung menanyakannya.. dan…masih tidak ada jawaban. Ketika Eric hendak pergi, Sebastian menghalangnya. Ericpun yang tidak ingin diganggu langsung menyerang Sebastian. Sebastian mengingatkan mengenai alasan Eric melakukan ini semua. Tentu saja Eric tidak mau rencananya itu dibatalkan. Ditengah pertarungan, William dan Ronald muncul. Ternyata dari pihak Shinigami juga tidak bisa menerima dan hendak menangkap Eric. Sebastian langsung mengatakan kalau yang akan menangkap Eric adalah dia, sesuai dengan perintah Ciel. Yang terjadi adalah Sebastian melawan para Shinigami.

Ketiga pelayanpun mencoba melindungi Ciel namun ya… Eric yang terdesak menangkap Ciel, membawanya pergi dan keluar yang diikuti oleh Alan. Ronald-William dan Grell menyerang Sebastian. Untuk alasannya sendiri aoi kurang mengerti. Bard pun akhirnya mengeluarkan senjatanya tapi berakhir baik ^^ seperti menjadi penengah. William – Ronald segera keluar mengejar Eric, Sebastian sendiri terburu-buru mau menolong Ciel yang diikuti oleh Grell.

Eric terlihat berlari dan Alan bisa mengejarnya. (tanpa dress… gila! Cepatnya!!) Alan langsung menghalangi dengan membahas kasus ini. Eric awalnya masih tidak mau mengaku. Alan yang merasa kalau Eric memang melakukan untuk kebaikannya, dia lebih memutuskan untuk mati menjadi salah satunya. Tentu saja Eric tidak mau, segera menghalangi tindakan bodoh Alan. Secara tidak sadar Eric memberitahu kalau dia melakukan ini demi kebaikannya.

Alan terkejut dan Eric menjelaskan mengenai sebuah legenda. Legenda yang dimana jika bisa mengumpulkan 1000 soul, maka ada kemungkinan penyakit Alan bisa terobati, walau harus ditukar menjadi seorang (??) devil. Alan sendiri sepertinya mulai mempecayainya. Namun Alan tetaplah Alan. Selain dia ingin sembuh, tetapi dia tidak mau kalau efek dari tindakan itu terjadi dengan Eric. Eric sendiri menjelaskan kalau dia sudah tidak perduli dengan itu semua dan Eric hanya mau Alan sembuh.

Alan sepertinya mengerti dan memaafkan Eric. Alan memutuskan untuk selalu mengikuti Eric hingga akhir hidupnya (disini Alan sudah memikirkan jika dia berbuat seperti ini, berharap Eric akan segera menghentikan tindakannya itu). Eric terkejut dengan keputusan Alan meninggalkan pekerjaannya itu. Ya, Alan sendiri sebenarnya masih tidak yakin dengan tindakannya, namun Eric yangn memutuskan untuk ikut keluar bersama dengan Alan membuat Alan semakin yakin.

Selanjutnya muncul Ciel yang terikat, mengeluh dan Sebastianpun muncul. Kali ini Sebastian memakai kacamatanya (jadi yang pertama kau memang lupa atau apa…?) Ciel dan Sebastian saling beradu mulut, tetapi sepertinya Ciel melakukan suatu kesalahn (??) dan Sebastian hampir memukulnya (hukuman kepada anak yang nakal: memukul pantatnya) Ciel yang sudah tidak sabaran, akhirnya Sebastian meminta kepada Ciel untuk mengucapkan kata yang sudah diajarkan oleh Sebastian. Awalnya Ciel memanggilnya dengan ‘wang’ *bark. Sebastian langsung pergi dengan alasan dia bukan anjing. Lalu Ciel kembali mencoba dengan ‘nyaw’ *meong karena Sebastian menyukai kucing. Perhatian Sebastian kembali dan sempat ingin bermain-main. Ciel langsung dengan tegas kalau kasus ini harus segera diselesaikan.

Ketika Eric dan Alan sedang berlari, rasa sakit pada diri Alan kembali menyerang. Ericpun mengkhawatirkan dan Alan menjawab kalau dia hanya butuh istirahat. Sebastianpun muncul dan lagu dimulai. Eric yang minatnya kembali diingatkan oleh Sebastian, kembali menyerangnya. Tanpa disadari, Alan yang berada disisi lainpun mencoba untuk menghentikan. Tetapi tidak bisa dia lakukan karena penyakitnya itu. Didalam lagu, terlihat adegan dimana ada beberapa orang mengepung dan menyerang Eric. Mungkin inilah gambaran dimana Eric mulai membunuh banyak orang dan arwah mereka masih mengikat pada Eric.

Ditengah lagu, terlihat gambaran diri Eric yang benar-benar ingin menyelamatkan Alan. Seluruh perasaannya Eric keluarkan. Sebastian adalah Sebastian. Dia mengungkapkan kalau ‘selama ini bukan yang dikehendaki oleh Alan, maka usaha Eric adalah sia-sia’. Eric pun membalas dengan alasan ‘Sahabat’. Sebastian yang sebagai seorang devil menganggap ‘Sahabat’ adalah sampah (errr… bahasa halus na apa ya?) karena tidak ada sahabat, tetapi sebuah kontrak. Sebastian mengingatkan kalau korban yang sudah dibunuh oleh Eric sebanyak 700 dan dengan begitu, sudah 999 nyawa yang terkumpul. Eric kembali menyerang dan sempat terdesak karena rasa frustasinya sendiri.

Alan yang berhasil mendekati Eric, langsung menanyakan ‘kenapa Eric melanggar janji mereka dan masih saja melakukan ini demi kebaikannya’. (aoi setiap melihat adegan ini selalu merinding dan tidak tega… too sad). Eric sepertinya sudah kehilangan kendali dengan 1 pemikiran, menyelamatkan Alan. Eric menyerang Sebastian dengan hawa membunuhnya (mungkin inilah efek hampir membunuh 1000 nyawa tersebut).

Eric yang sudah kehabisan tenaga, terlihat mulai lelah. Dengan tenaga tersisa yang dimiliki oleh Alan, dia mendorong Sebastian yang hampir membunuhnya dan kembali menanyakan kepada Eric. Tidak.. aoi rasa bukan lebih kepada meminta, mungkin tepatnya memohon kepada Eric untuk menghentikan tindakan ini demi dirinya.

Ketika muncul Ciel, Eric berbalik dan berusaha untuk membunuh Ciel namun… Alan yang menyadari dan tidak ingin melihat Eric membunuh lagi, langsung berdiri didepan Eric. Dengan kata lain, nyawa terakhir yang diambil oleh Eric bukanlah Sebastian ataupun Ciel, tetapi sahabatnya sendiri, Alan Humphries.

Cinematic record terulang, namun pada diri Alan. Terlihat cerita dimana Alan masih seorang shinigami pemula bersama dengan Eric dengan status senpainya. Scene ini sepertinya gambaran mengenai perkataan Eric sebelum pesta di Cristal Palace dimulai. Ketika mereka berada disebuah taman. Alan merasa frustasi dengan dirinya sendiri dalam menjalani tugasnya sebagai seorang Shinigami (masih canggung dalam membunuhkah, Alan?) ketika Alan hampir menangis (??) perhatian Alan teralihkan dengan bunga berwarna ungu yang bernama ‘Erica’. Bunga Erica, yang berarti kesepian (sendirian). Ya, lahir dalam kesendirian (alone) dan Alan yang sudah mengetahui penyakitnya ini hanya menunggu kapan dia akan mati… (Alan, kamu tu baru bertugas…*dtabok karena berisik).

Eric yang mendengar itu langsung membantah. ‘apanya sendirian? Lihatlah…bukankah bunga disekeliling bunga itu ada bunga lainnya? Dari pada kesepian, aku lebih suka dengan keabadian’ hmm.. aoi sendiri sebenarnya kurang begitu mengerti perkatannya, namun itulah yang aoi tangkap. Intinya bahwa Alan tidak sendirian, namun masih ada yang menemaninya.

kembang api..terlihat seperti salju…(???) apakah Alan tidak pernah melihat salju? Atau.. apa ya…?

Lagu mereka berduapun dimulai. Inti dari liriknya sendiri seperti percakapan antara mereka berdua yang merupakan jawaban dari scene ini ToT (setelah sekian kalinya menonton dan membuat pov alan, mata aoi mulai berkaca-kaca setiap mendengar lagu ini. maaf aoi tidak bisa membuat summary mengenai lagu ini karena lebih baik dinikmati sendiri-sendiri ^^).

Setelah flashback selesai, kembali dimana Eric mencoba membunuh Ciel dan dihalangi oleh Alan. Disini aoi sedikit meragukan apakah…eric benar-benar…menangis (kalau ia.. WooW!) Eric langsung jatuh sedih dan kesal. Sebastian mengucapkan selamat namun usaha Eric sia-sia. Ya, karena orang yang ingin dia selamatkan sudah tidak ada. Eric yang sudah tidak ada pegangan apa-apa mempersilahkan dirinya untuk dibunuh. Entah apakah Sebastian baik atau bagaimana, dia kembali menanyakan kepada Ciel. Ciel tentu saja tidak ingin mengulang perintahnya. Sebastian yang mengerti langsung mengambil death scythe milik Alan. Eric sempat kaget dan ingin menolak, dia tidak ingin mengotori senjatanya namun akhirnya dia membiarkan Sebastian melakukannya –walau Sebastian sudah mengingatkan dan mengira kalau Eric akan menolak- . akhirnya Eric mati dan jatuh didekat Alan.

Saljupun turun yang menggambarkan lepasnya nyawa yang sudah diambil oleh Eric. Inilah gambaran dari ‘the most beautiful death in the world’. Ciel kembali ke rumahnya bersama dengan Sebastian. Disaat William dan Ronald sedang memeriksa pekerjaan, Ronald menanyakan mengenai Sebastian, ‘kenapa Sebastian bisa memakan banyak nyawa namun tidak dia lakukan’ dan hanya ada satu jawaban (Ciel). Ronald kembali menanyakan mengenai Grell dan William hanya berharap Grell tidak akan membuat masalah.

Druiit sendiri masih ingin melanjutkan mencari dan melakukan yang disukanya. Undertaker bersama dengan Abberline setelah berbicara sejenak, bertemu dengan Hanks. Kasus seperti ini memang tidak bisa dibahas dalam kepolisian. Abberline menerimanya dan Hanks sepertinya menyebutkan sesuatu yang membuat Abberline sedikit diam… (aoi bener-bener gak ngerti…)

Akhirnya kembali ke kediaman Phanthomhive. Ketiga pelayan menyambut Ciel dan Sebastian. Ciel yang sudah lelah, Sebastian meminta ketiganya untuk segera beristirahat. Entah apa yang dibahas oleh ketiganya sampai-sampai membuat meyrin merasa malu dan segera keluar. Sebastian kembali menceritakan secara singkat apa saja yang sudah dilakukan oleh Ciel dan terlebih pada gaya kucingnya (ya..memang penggemar kucing..mau bagaimana lagi..). Sebagai penutup, Sebastian menyanyikan lagu ‘Hallucination’ dan Ciel jatuh tertidur setelah meminum minumannya. Setelah lagu selesai, Sebastian mengangkat Ciel dalam pelukannya dan berdiri didepan stage. ‘he doesn’t need 1000 souls. There is just one that he wants, and that’s his young masters’ _ akumade shitsuji desu kara *Sebastian’s famous line . dan untuk terakhir kalinya big banner dengan symbol kontrak terlihat dibelakang layar.

End… diiringi lagu shinigami’s theme song n sebastian’s theme song satu persatu cast keluar stage ^^

---review end---

nah begitulah review na ^^

untuk castnya sendiri .. tidak ada yang baru sebenarnya (terkecuali karakter tambahan dan Ciel sendiri) ^^ aoi tidak membahasnya karena untuk cast nya bisa dilihat secara lengkap dari link yang aoi kasih ^^


ok.. sekian dulu dari aoi ^^

oh ya...


10.03.11 ^^/

yeaaa... tet.tot.tet.tot ^^

Matsumoto Shinya ^^/ Otanjoubi omedetou ^^ hehehehe... hwa..skarang udah kepala-3 negh.. ^^ tapi tampang masih saja kayak anak-anak *ditabok. makan-makan nggak? atau sibuk ya dengan tugas ? atau.... *dtoel_balik ke laptop! -louh?! kayak kata-katanya c..., duh aoi lupa namanya -_____-; -

ah.. maaf-maaf ^^

heh? siapa Matsumoto Shinya? hmmm.. ^^ dia adalah pemeran Alan Humphries ^^ hehehe... dan salah satu tokoh yang aoi sa~ngat suka! ^^ kenapa? ya ^^ hehehe.. begitulah... (namun tetap...! Kane-chan no satu! hahahaha...)

ok.. sekian degh... hehehe... maaf kalau ada kesalahan pengetikan ataupun kesalahan arti... ^^/ yosh!!

No comments: