Nov 13, 2013

Dancing _ 【男子ing!!】 _ Review

Yo, Aoi-desu~!

Kali ini Aoi ingin menceritakan salah satu stage yang menarik ( selain dari pemain juga tentunya! XP ). Para pemain yang tidak asing bagi kalian yang sudah mengikuti Tenimyu Season1. Cerita ini sudah dimainkan pada tahun 2011, namun baru sekarang Aoi bahas ( atau... sepertinya Aoi sudah pernah menyinggung hal ini ya? Hahahaha.. Lupa ^^'\ ). Baiklah, tidak panjang lagi, seperti inilah gambaran ceritanya...

( Bersiaplah kalian untuk tertawa sepanjang cerita dengan berbagaimacam kelucuan dari aksi-aksi mereka~! )




Danzing (男子ing!! ) 2011

A/N : Dalam poster kalian melihat 6 SENSEI ( guru ) dan 5 GAKUSEI ( murid ), namun Aoi hanya menggunakan 5 SENSEI berdasarkan cerita yang Aoi tonton. Oleh karena itu, honto ni gomen ne untuk salah satu guru yang tidak Aoi masukan dan untuk segala kesalahaan penulisan, pengartian maupun jika ada salah 'peran' khususnya 'SATO' dan 'KATO' sensei ^^'\ Nama kalian begitu mirip~! *punch

Sensei:

KONDO : sepertinya pekerjaannya sebagai dokter dengan pakaiannya, terlihat jelas bagaimana kebiasannya, seperti suka menganalisa dan melakukan berbagai 'percobaan'.

SATO : guru yang super aktif dan tidak bisa diam ini sering menunjukan 'tingkah konyolnya' dalam menggambarkan apa yang di pikirkannya .

KATO : salah satu guru yang mudah tertawa dan 'tawa panjang' menjadi salah satu ciri khasnya

ENDO : salah satu guru yang begitu polos, kurang diperhatikan dan sering di 'bully'

ITO : salah satu guru senior dari semuanya. Dialah yang meminta seluruh guru lainnya untuk membantu dalam menggagalkan rencana 'murid-murid' yang berusaha keluar .



Gakusei :

GORO ( jersey full ketutup ) :
Suka menganalisa dan melakukan percobaan menjadi ciri khas dibalik kacamatanya. Namun mengutamakan teman-teman dari pada dirinya adalah sisi lain yang membuat dirinya tetap berada dalam kelompok ini.

MASAHIRO ( kaos hijau ) :

Murid yang sangat aktif dan tidak bisa diam ini cukup mengganggu teman-temannya. Namun sikap polos dan kelincahannya menjadi kelebihan tersendiri dalam 'meloloskan' diri ketika bertemu dengan 'sensei' mereka.

TSUYOSHI ( jersey full ) :

Terlihat malas dan lebih memilih untuk tidur dan makan menjadi ciri khasnya. Sikap malasnya terkadang dia tunjukan namun dia tetap mengikuti seluruh kegiatan maupun arahan dari teman-teman lainnya.

TAKUYA ( kaos merah ) :
Salah satu anggota yang paling 'normal' dan melakukan tindakan se'logika' mungkin. Walau demikian, dia tetap mengikuti arahan dari teman-temannya dan menggunakan 'taktik' yang sudah dilatih bersama-sama sebelumnya.

SHINGO ( kaos hitam + jersey merah ) :

Murid tertua dari seluruh murid yang ada. Dialah 'sumber' utama yang mengajak seluruh murid-murid lainnya untuk keluar dengan 'naskah' yang sudah dia sediakan sebelumnya.


Ito_Shingo - Sato_Masahiro - Kato_Tsuyoshi - Endo_Takuya -Kondo_Goro



--00START00---

Opening dimulai dengan memperkenalkan nama-nama pemeran secara berpasangan. Setelah melakukan beberapa aksi sebagai perkenalan, lampu kembali diredupkan dan terdengar lagu sebagai 'waktu' bagi mereka untuk mempersiapkan panggung sebelum cerita dimulai.

Cerita dimulai dari situasi para murid. GORO yang duduk diam dibelakang dan terlihat sibuk dengan aktivitasnya sendiri, TAKUYA mulai ribut, membangunkan MASAHIRO dan berusaha membahas apa yang baru saja diberitahukan kemarin, namun MASAHIRO merasa ngantuk dan memutuskan untuk kembali tidur.

Tidak menyerah begitu saja, TAKUYA berusaha membangunkan yang lainnya seperti TSUYOSHI. Sayangnya tidak ada reaksi apa-apa, TAKUYA kembali membangunkan MASAHIRO. Dengan penuh kesal, MASAHIRO terbangun dan menanyakan kembali maksud dan tujuan TAKUYA. Sepertinya TAKUYA sendiri juga tidak tahu apa yang sebenarnya ingin dilakukan, tiba-tiba saja TSUYOSHI terbangun dengan alasan 'lapar'.

TSUYOSHI yang merasa lapar dan mulai 'mengamuk' karena tidak ada apa-apa didalam tasnya. TAKUYA hanya bisa memarahinya dan MASAHIRO yang tidurnya kembali terganggu oleh TSUYOSHI, akhirnya dia mengeluarkan sesuatu untuk dimakan dari dalam tasnya. Sebungkus coklat yang cukup bagi mereka bertiga.

Aksi konyol terus berlanjut! Secara bergantian mereka berusaha membuka bungkusan tersebut namun tidak ada satupun yang berhasil. MASAHIRO menyarankan kedua temannya untuk menariknya bersama-sama. Ya, bungkus coklat tersebut berhasil dibuka, namun isinya keluar semua ( dengan kata lain, tidak ada seorangpun yang dapat memakannya ).


Kebosanan mulai mengisi mereka bertiga. Tiba-tiba saja MASAHIRO mempunyai rencana dalam permainannya namun TAKUYA sepertinya tidak tertarik dan memilih untuk meleparkan bantal pada MASAHIRO ( perang bantal ). Mulai terbawa suasana, MAHIRO mulai membalas lemparan bantal tersebut pada TAKUYA, namun TSUYOSHI yang sepertinya malas, malah meleparkan sebuah 'pukulan' pada TAKUYA, dan tentu saja TAKUYA menjadi emosi.

Melihat suasana semakin panas, MASAHIRO menemukan sebuah permainan menarik lainnya, sekotak kartu~! Ternyata tidak hanya MASAHIRO yang punya, TSUYOSHI juga mempunyai kartu yang sama namun sayangnya ketika mereka bertiga mulai membahas 'jenis permainan apa yang ingin dimainkan', TSUYOSHI tidak bisa bermain sama sekali! Tentu saja TAKUYA merasa kesal dan memukulnya ( ^__^'\ sepertinya tendangan 'TAKUYA' cukup keras karena TSUYOSHI benar-benar merasa sakit ).

Tidak habis begitu saja, TAKUYA mengeluarkan rencana untuk permainan berikutnya, 'ORESAMA GAME'. Pertama-tama dari mereka langsung saja menyebutkan angka mereka yang seharusnya tidak dikatakan secara langsung. TAKUYA kembali mengulang permainan dan MASAHIRO yang mendapatkan nomor tersebut. Namun perinta yang dikatakan cukup kembali membuat TAKUYA merasa kesal dan TSUYOSHI juga kembali memutuskan untuk berbaring ( kembali tidur karena lapar ).

Merasa ada yang aneh, TSUYOSHI meyarankan untuk mencari 'seseorang' yang mungkin saja masih terbangun untuk ikut bersama. Rencana tersebut tentu saja disetujui oleh kedua temannya dan membiarkan TSUYOSHI untuk keluar mencari.

DI tengah menunggu, MASAHIRO mulai merasa 'gerah' karena permaianan mereka yang begitu banyak namun terasa kurang. 'ONNA' atau perempuan! MASAHIRO menyatakan kalau dirinya ingin merasakan perasaan 'tegang' ( doki-doki ) dalam melakukan permainan 'ORESAMA-GAME' maupun bermain kartu. TAKUYA sendiri juga ingin merasakan perasaan yang sama namun tentu saja itu mustahil dengan keadaan mereka sekarang.

Mendengar pernyataan TAKUYA, MASAHIRO hanya bisa diam dan mengeluh pada dirinya sendiri. DItengah kebingungan, TSUYOSHI kembali masuk dan mengatakan kalau semuanya sudah tertidur namun dia hanya menemukan SATU dari seluruh 'murid' yang ada. SHINGO mulai masuk dan terlihat bingung karena semuanya masih terbangun.


Situasi berpindah tempat, dan kali ini dengan menggunakan suasana para 'SENSEI'

Cerita dimulai dengan KONDO sensei yang sibuk dengan 'pekerjaannya', dan beberapa guru yang bermain 'ORESAMA-GAME' dan yang mendapatkan nomor 1 adalah SATO sensei. Persis dengan apa yang dikerjakan oleh para murid, SATO mulai menggantikan ide permainan dengan bermain kartu. Ternyata KATO sensei mempunyai kartu juga. Sekali lagi, ketika mereka memutuskan jenis permainan apa, ENDO sensei hanya bisa menunjukan rasa kesalnya karena KATO sensei tidak bisa bermain kartu dalam jenis permainan apapun ( Sama saja tidak bisa bermain, KATO-sensei....)

Tidak ada yang dikerjakan, mereka mulai kembali mengingat-ingat masa lalu mereka ketika masih dibangku sekolah. KATO-sensei yang mulai membicarakannya dengan ENDO sensei. Topik pembahasan terus dilanjutkan oleh SATO sensei dengan penuh semangat. Menggambarkan bagaimana perjuangan dan aksi-aksi yang pernah dilakukan. Tawa dan canda mulai mengisi diantara mereka bertiga, dan merekapun mulai melihat keanehan dalam 'tawa' KATO sensei. ENDO sensei sempat merasa bingung, namun SATO sensei berhasil menenangkan ( agar tidak terbawa 'panjang' tawanya ).

Pembahasan terus berlanjut dan mereka juga mengingat-ingat ketika melakukan 'keisengan' tersebut bersama dengan ITO sensei dan ketika tawa memuncak, KATO sensei kembali tertawa panjang seperti sebelumnya. KONDO sensei juga mulai ikut bagian dalam cerita, bahkan ENDO sensei juga berusaha untuk menceritakan bagian yang menurutnya menarik namun sepertinya masing-masing sudah masuk kedunianya masing-masing.

Cerita sudah banyak dibagikan namun KATO sensei tetap merasa lapar dan begitu senang melihat SATO sensei mengeluarkan makanan. Sayangnya tidak ada seorangpun yang bisa membukanya. KONDO sensei langsung turun tangan dengan meminta bantuan SATO dan KATO untuk memegang bagian masing-masing dengan maksud membukanya bersama-sama. Sayangnya, bungkusan kali ini terbuka dengan aman, dengan begitu para penonton tidak mendapatkan 'coklat' dari pada sensei walaupun sempat diberikan kode oleh SATO sensei. Keributan yang terus berlanjut, tiba-tiba saja GORO sensei masuk dan terjadi kembali perpindahan tempat.


Situasi kembali ke bagian para murid.


Cerita dilanjutkan ketika SHINGO yang merasa bingung melihat yang lainnya masih pada bangun. SHINGO yang masih merasa panik, menanyakan secara satu-satu alasan mereka masih terbangun dengan cara yang begitu 'unik'. Tiba-tiba saja ditengah kebingungan, SHINGO mengajak semuanya untuk pergi. Tentu saja semua merasa bingung, namun SHINGO menanggapinya dengan penuh lelucon!

( Seriusan, Daichan.. Kau LOLOS sebagai pelawak!! *punch XP ) 

SHINGO menjelaskan kalau dirinya mengajak semuanya untuk bersenang-senang ke sekolah 'cewek' ( Josei ) untuk bermain-main dengan anak perempuan. Tentu saja semua merasa menyerah karena itu bukanlah hal yang bisa dilakukan. Penuh percaya diri SHINGO mengajak mereka dan menyatakan kalau dirinya bisa melakukannya. ( Ikemasu - pernyataan kalau dia akan pergi -langsung dan pasti- )


TIba-tiba saja cahaya lampu terfokus pada diri SHINGO, menceritakan pengalamannya sepanjang menjalankan misinya. ( dengan penuh tawa dan kegilaan ^___^' ) Dirinya menceritakan pengalamannya


SHINGO, sudah melakukan 2 tahun yang lalu sendiri. Melakukan banyak perjalanan dan rintangan walau dihalangi banyak guru. Namun dia tidak menyerah begitu saja! Dia tetap berusaha menjalani dan melewati segala rintangan yang dihadapannya demi ke Josei dan sayangnya dia gagal.

Tidak terasa 1 tahun sudah berlalu dan SHiNGO kembali menjalankan misinya. Melakukan banyak perjalanan menuju Josei dan kali ini dia berhasil! Mencoba melihat sekeliling namun tidak ada siapapun dan dia baru menyadari.. kalau .. dia tidak ada teman sama sekali... Namun perjalanan tetap dilakukan oleh dirinya walau banyak guru kembali didepan mata dan... sayangnya misinya kembali gagal.

Tidak terasa sudah ketiga kalinya dia melakukan perjalanan ... ( dan dirinya merasa apakah aku ini 'bodoh'? - Baka nanda ore ...?- ), misinya tetap menuju ke Josei... merasa beruntung dengan adanya 'buku' dan menemukan 'mereka'... ( mereka yang dimaksud adalah MASAHIRO, dkk ).


... ditengah SHINGO bercerita, TAKUYA mulai memotong ceritanya yang tidak habis-habisnya, menanyakan buku yang ditangan SHINGO. Buku itu adalah seluruh kejadian yang selalu dialami dirinya selama 2 tahun. MASAHIRO sudah mengantuk dan merasa kalau 'misi' tersebut tidak mungkin dijalankan, bahkan menunjuk TSUYOSHI yang masih sibuk bermain dengan PSPnya.

SHINGO masih bersemangat dan mengebu-ngebu untuk mengajak mereka semua untuk keluar. Memberikan gambaran kejanggalan pada situasi beberapa murid yang sudah tertidur karena 'Berenang 1oo m' ( - Swiming Hyaku ??- ). Mendengar situasi tersebut menjadi hal aneh karena semua berfikir kalau semuanya tidur karena mengantuk. Tiba-tiba saja GORO terbangun dan mengatakan adanya 'minuman' khusus untuk menghadapinya. Sayangnya sepertinya minuman tersebut 'gagal', sehingga GORO terjatuh dan scene berubah menjadi ke sisi guru.


Scene kembali pada kesibukan di bagian guru-guru. 


ITO sensei mengingatkan kalau ada 'waktu' dimana para murid keluar untuk ke Josei. ITO sensei yang merasa panik, sempat berencana untuk membunuh dirinya. ITO sensei yang begitu panik, tanpa sengaja meminum hasil ramuan dari KONDO sensei. SIkapnya semakin aneh yang terlihat dari 'cara bicaranya' yang begitu 'tidak normal'.

Para guru yang lain mulai merasa khawatir dengan keadaan ITO sensei dan murid-murid lainnya. KONDO sensei begitu yakin dan tenang, didukung dengan kehadiran ITO sensei yang memberikan rasa keyakinannya, menunjukan sebuah buku yang menjadi rencana dan kebiasaan yang selalu dilakukan setiap tahunnya ( Gomen, Aoi tidak dapat menangkap 'nama bukunya'. )



Scene kembali ke murid-murid.



Melihat GORO yang pingsan, mereka hanya bisa 'menyingkir'kannya. Rencana tetap berjalan dan tiba-tiba saja MASAHIRO mengatakan kalau dia akan menjalankannya karena dia ingin sekali bermain dengan perempuan. Tentu saja SHINGO merasa senang dan menerimanya.

Dilanjutkan dengan TSUYOSHI, namun dia masih merasa lapar... MASAHIRO yang masih penuh dengan keyakinan, akhirnya berhasil mengajak TSUYOSHI. TAKUYA sendiri masih merasa kalau itu hal yang mustahil, dan kali ini SHINGO yang berhasil menjelaskan dan akhirnya TAKUYA menyetujui untuk bergabung dalam rencana tersebut.

Setelah semuanya siap, SHINGO mengumpulkan (??) mereka semua dan membagikan kopian buku rencananya itu kepada semuanya. Pertama-tama, SHINGO menjelaskan rute perjalanan yang begitu panjang dengan banyaknya halangan dari guru-guru.



Kali ini rute perjalanan yang dilakukan guru maupun murid dengan rute yang sama. Sehingga sering terjadi pergantian antara guru dan murid dalam waktu singkat . Aoi akan menceritakan secara keseluruhannya.

Situasi pertama ketika GAKUSEI bertemu dengan SENSEI

G : Gawat! Ada sensei! ( Yabai! Sensei da! )

S : Si-siapa disitu? ( Da-dare ga? )

G : nya-nyaw

S : ah, kucing toh? ah! Kamu tidak bisa kabur! ( nanda, neko ka? )

G : Ma-maaf!! ( go-gomenasai! gomenasai! )

Dipihak guru, melihat situasi seperti itu, mereka bersiap dan bersedia untuk mempelajarinya. Sedangkan dari pihak murid, semua merasa khawatir kalu ini tidak berhasil. Lalu merekapun mencoba dengan versi lainnya, tentu saja SHINGO merasa bahwa itu reaksi yang bagus, namun TAKUYA merasa itu hal yang mustahil.


Situasi berikutnya mereka semua saling membagikan situasi ketika dalam keadaan yang berikutnya, dengan SHINGO-GORO menjadi naratornya. Situasi ketika mereka sudah dekat dengan HOTEL yang dimaksud. Secara tidak sengaja GAKUSEI bertemu dengan SENSEI, GAKUSEI berusaha untuk melepaskan diri dengan berbagai macam cara ketika SENSEI mencoba menanyakan alasan kenapa GAKUSEI keluar dan mereka menjawab, 'Ore wa Nanami koto suki da!' ( murid ) dan 'Ore wa Tanaka suki da' ( dari guru ).

Karena adanya kesalahan, akhirnya dari pihak murid latihan diulang kembali. Ketika GAKUSEI menyatakan perasaannya, SENSEI melepaskan muridnya dan mendukung untuk berusaha.

Semua merasa senang namun tidak dengan TAKUYA. Dia merasa latihan yang dilakukannya itu begitu konyol. SHINGO mengingatkan kalau latihan yang mereka lakukan tidak sia-sia, bahkan dia menanyakan balik kepada TAKUYA, 'Apa yang kamu lakukan jika kamu menghadapinya didepan mata? Apa kamu siap?'. TAKUYA akhirnya menerima dengan berat hati dan mengikuti 'kegiatan' berikutnya.

SHINGO kembali mengingatkan kepada mereka untuk tetap bersemangat dan ketika terjepit dengan... 'KA-ME-KA-ME-HA'. TAKUYA yang merasa aneh, tentu saja merasa kesal. Tetapi dia tetap mengikuti atas desakan teman-temannya. Sebelum keluar, MASAHIRO meminta semuanya untuk saling meletakan tangan mereka menjadi satu sebagai 'perasaan mereka yang menjadi satu'. SHINGO yang tidak pernah melakukan ini tentu saja merasa senang dan 'kejorokannya' mulai terlihat!


( ^___^'\ omy~ Daichan... Omae.. inu desuka? *punch )


Tiba-tiba saja GORO terbangun dan kali ini dia meminum minumannya yang membuat dia tetap terbangun. GORO kembali meminta mereka semua untuk kembali meletakan tangan mereka karena kini anggota mereka PAS 5 ( sesuai dengan jari mereka ) dan kali ini TSUYOSHI yang 'kena' setelah TAKUYA berhasil 'kabur'. Masing-masing dari mereka menyebutkan kalimat-kalimat penyemangat sebelum berjalan keluar menuju Josei.


Scene berpindah pada situasi para Sensei... 


Latihan kembai dilanjutkan oleh para guru disaat murid bertemu dengan guru. Semua teks berjalan dengan sempurna, namun ENDO sensei merasa kesal karena segala kejanggalan yang ada. Semua mendukug dengan segala rencana ITO sensei lakukan, dan akhirnya secara langsung ITO sensei menanyakan kepada ENDO sensei jika keadaan tersebut benar-benar terjadi pada dirinya... dan sayangnya ENDO sensei tidak bisa menjawab apa-apa karena tidak ada ide sama sekali yang ada dipikirannya.

ITO sensei terus meminta kepada semuanya untuk bersiap-siap dengan segala kemungkinan yang ada. Tidak lupa mereka saling meletakan tangan mereka sebagai rasa semangat mereka ( dan kali ini KONDO sensei yang terlihat 'jorok'nya dan sayangnya tidak ada satupun yang 'kena' ^^' ). Sebelum semuanya pergi, ITO sensei meminta persiapan pada semuanya dengan berada pada posisi masing-masing.


Misi dimulai... seluruh SENSEI dan GAKUSEI mulai melakukan persiapan panggung...


Perjalanan pertama dengan menggunakan kereta.

Setelah seluruh murid memasuki kereta, mereka mulai bersenang-senang dan bersantai. GORO mulai tertidur dan pertama yang merasakan keanehan adalah TSUYOSHI. MASAHIRO yang mulai penasaran, ternyata bertemu dengan SATO sensei. Tentu saja SATO sensei langsung menginformasikan keberadaan murid-muridnya. Dalam kepanikan, SHINGO berpura-pura menjadi orang tua dan mengingatkan SATO sensei untuk mematikan telepon. SATO sensei yang merasa bingung, akhirnya mengetahui kalau itu salah satu perbuatan muridnya.

Suara pintu kereta berbunyi tanda pintu akan segera ditutup. Seluruh murid yang lainnya mulai merasa khawatir namun SHINGO mengatakan kalau dirinya akan baik-baik saja dan meminta lainnya untuk segera keluar. Atas sarannya, seluruh murid keluar dan SHINGO berhasil keluar melalui jendela. SATO yang tidak berani melakukan itu, kembali menghubungi ITO sensei dan KONDO sensei bahwa dirinya sudah gagal.


Perjalanan berikutnya dengan menggunakan TAXI

Setelah berkumpul kembali, SHINGO kembali menunjukan jalan dan kali ini menggunakan TAXI. Awalnya mereka merasa nyaman dan sempat merasa panik karena mereka tidak mempunyai uang, tetapi SHINGO mengatakan kalau dia mempunyai uang dan semua kembali tenang. SHINGO yang mengetahui jalan, tentu saja merasa aneh dengan arah mobil yang dibawanya. Ternyata tidak lain, KATO sensei yang menjadi supir TAXI tersebut.

Kepanikan kembali terjadi dan semuanya merasa panik. SHINGO kembali mencari cara dan kali ini dengan meledakan salah satu ban dan menginjak rem mobil sehingga ketika mobil berhenti, mereka semua bisa kabur keluar. KATO sensei tidak menyerah begitu saja dan berusaha mengejar mereka, sayangnya para GAKUSEI lebih pintar.. dengan memberikan umpan makanan sehingga mereka semua bisa kabur dari KATO sensei.


Perjalanan berikutnya dengan menemukan sebuah 'tanda'.

Dalam perjalannya, mereka menemukan sebuah jejak sehingga mereka semua berkumpul. Sayangnya mereka tidak menyadari kalau mereka sedang dijebak oleh KONDO sensei. Dalam penungguannya, KATO sensei memberikan laporan kalau dirinya gagal dan KONDO sensei sudah mengantisipasinya.

Seluruh murid merasa tenang namun GORO merasa aneh dengan tanda yang ada dihadapannya. Dalam waktu singkat, dia dapat mengetahui kalau itu adalah jebakan dan di punggung mereka sudah terdapat jebakan lainnya yang sudah disiapkan oleh para SENSEI. Kali ini GORO yang angkat bicara dan membicarakan rencananya kepada teman-temannya.

Rencana yang KONDO sensei lakukan adalah dengan memberikan 'mark' yang terdapat pada punggung masing-masing, dan ketika mereka masuk kedalam jebakan, maka dalam waktu singkat mereka semua dapat tertangkap! Tentu saja rencana tersebut sangat bagus! Sayangnya rencana itu gagal karena GORO sudah mengetahuinya terlebih dulu dengan menempelkan seluruh jebakan pada bajunya. KONDO sensei dan ITO sensei tentu saja merasa panik karena rencananya gagal ( hanya berhasil menangkap satu saja ). Dengan segera ITO sensei menghubungi ENDO sensei yang masih dalam keadaan siaga untuk menangkap sisamya.

Kekuatan persahabatan begitu besar ! Mereka tidak meninggalkan GORO begitu saja walau GORO merasa bingung sebenarnya. kali ini TSUYOSHI yang angkat bicara dengan 'menamparnya'. Yang ingin disampaikan adalah mereka ingin GORO ikut dengan mereka untuk bersenang-senang bersama. Setelah semuanya bersiap, SHINGO kembali mengumpulkan semua dan menunjukan arah untuk melanjutkan perjalanan.

Kali ini SATO kembali menginformasikan bahwa salah satu nama dari murid yang dikejarnya bernama TSUYOSHI. ITO sensei merasa aneh namun dirinya yang masih berusaha menenangkan KONDO sensei, menghubungi posisi ENDO sensei untuk bersiap-siap.



Perjalanan kembali dilakukan oleh para GAKUSEI dan SENSEI.

Kali ini secara tidak sengajak TAKUYA bertemu dengan ENDO sensei. Tentu saja dengan 'naskah' yang pernah dilakukan, TAKUYA tertangkap! ENDO sensei ketika membaca namanya merasa kaget ternyata murid yang ditangkapnya itu bernama 'Endo TAKUYA' dan berkat bantuan TSUYOSHI, TAKUYA berhasil kabur.

ITO sensei kembali menghubungi SATO dan menjelaskan kalau sudah ada 3 nama yang terdapat dalam daftarnya, yaitu TAKUYA, TSUYOSHI dan GORO. SATO sensei yang mulai merasa aneh dan menganggapnya sebagai lelucon, mengira bahwa nama berikutnya adalah 'masahiro'. Tiba-tiba saja MASAHIRO datang dan meloncarkan 'KA-ME-KA-ME-HA'! SATO sensei yang begitu terkejut melihat nama tersebut hanya bisa tercenga sedangkan MASAHIRO merasa kalau serangannya itu berhasil. MASAHIRO segera kabur sedangkan SATO melaporkan kalau dirinya bertemu dengan murid bernama ... 'masahiro'... ( karena sepertinya dirinyapun bernama Sato Masahiro ).


ITO sensei yang mendapatkan laporan sepertu kembali mengingat-ingat dan yang tersisa hanyalah SHINGO.

SHINGO dalam perjalanannya sendirian menemukan sebuah aliran air dan meminumnya. Dalam perjalanannya, ITO sensei menemukan SHINGO dan tentu saja secara langsung menyatakan rencana-rencananya. Sesuai dengan 'naskah', SHINGO menyatakan perasaannya bahwa dia menyukai 'Nanami' ( Aoi tidak mendapat jelas... Nanami? Manami? Gomen... ). ITO sensei merasa bingung karena nama yang didengarnya begitu berbeda. Dalam kebingungan, SHINGO kembali membuka bukunya dan akhirnya diapun berhasil kabur dari ITO sensei.


ITO sensei yang masih dalam kebingungan, secara kebetulan bertemu dengan KATO sensei dan segera mengumpulkan mereka semua, kembali kedalam posisi mereka. Seluruh sensei merasa kebingungan dengan nama-nama murid yang baru saja mereka temui. Diawali dari SATO sensei yang merasa aneh dengan nama 'Masahiro'.

ITO sensei yang sudah mendapatkan gambaran dan maksud dari kesia-siaannya, meminta mereka semua untuk merasa tenang dan kembali. Tentu saja ENDO sensei maupun KATO sensei merasa bingung dan khawatir dengan murid-muridnya. ITO sensei mengatakan kalau mereka akan baik-baik saja karena 'murid-murid' adalah diri 'mereka' saat ini.

ITO sensei merasa bersalah namun SATO sensei kembali menyemangati semuanya yang didukung oleh ENDO sensei maupun KATO sensei. Mengajak KONDO sensei maupun ITO sensei untuk bersenang-senang walau dalam 'kegiatan' yang berbeda.

- ... seluruh murid dan guru berbaris dan ceritapun berakhir... - 

Inti yang dimaksud adalah terkadang kekhawatiran dari orang dewasa sering dilupakan kalau sebenarnya mereka sendiri pernah mengalami masa-masa kesenangan dimasa sekolah. Kesenangan yang dilakukan tidak mengenal waktu dan usia. Mereka yang masih berada disekolah maupun sudah dewasa tetap dapat melakukan hal 'senang' bersama-sama. 


---END---